ISLAMIC MEDIA NET - Lailatul Qadar adalah malam Istimewa bagi kita umat islam dimana pada malam tersebut lebih utama dari seribu bulan. Selama ini umat Islam mempercayai kebenaran adanya malam Lailatul Qadar karena bersumber dari Al-Quran dan hadist. Sehingga sebagian dari kita mungkin tidak begitu peduli dengan fakta-fakta ilmiah yang mungkin saja terjadi di alam semesta terkait sains yang membenarkan adanya malam Lailatul Qadar.
Kedatangan malam Lailatul Qadar sejatinya menjadi rahasia Allah SWT. Hanya sedikit informasi yang disampaikan Nabi Muhammad SAW terkait kapan datangnya malam mulia ini. Diantaranya pada 10 malam terakhir Ramadhan dan antara malam-malam ganjil. Sementara ciri-ciri secara fisik dapat terlihat dari suhu yang sedang, pada malam hari tidak terlihat bintang, serta pada pagi harinya udara matahari bersinar cerah namun tidak terasa panasnya.
Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini, bahwa rasulullah SAW bersabda:
إِنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا سَاطِعًا سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لاَ بَرْدَ فِيهَا وَلاَ حَرَّ وَلاَ يَحِل لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ وَأَنَّ مِنْ أَمَارَتِهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْل الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلاَ يَحِل لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ
"Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu" (HR. Ahmad)
Juga ada hadits yang senada dari hadits Watsilah bin al-Asqa’, bahwa Rasulullah SAW bersabda;
“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)”(HR. At-Thabrani)
Namun Tahukah Anda???
Ciri-ciri fisik tersebut sebenarnya sudah ditemukan oleh Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA). Namun mereka tidak mempublikasikan kebenaran adanya fenomena Menakjubkan ini dengan tujuan yang tidak diketahui. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al- Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid.
Abdul Basith As-Sayyid menegaskan, sekitar 12 tahun lalu NASA pernah menemukan ciri dari malam Lailatul Qadar sesuai yang diungkapkan Nabi Muhammad Saw. Ia menyayangkan hal ini tidak langsung ditanggapi cepat oleh para jutawan Arab yang memiliki sumber dana untuk melakukan kajian mendalam.
Adalah Carner, seorang Ilmuwan NASA yang mengkonfirmasi bahwa NASA menemukan pada suatu malam terjadi fenomena aneh di luar angkasa karena tidak ada meteor yang jatuh ke atmosfer bumi serta suhu udara sedang. Padahal pada malam-malam biasa, jumlah meteor yang jatuh ke atmostfer bumi sekitar 20 meteor.
Carner menambahkan, pada pagi harinya NASA juga menemukan bahwa matahari begitu bersinar cerah namun tidak ada radiasi cahaya (Tidak panas) sekalipun. Hal Ini sangat sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan diatas. Lantas dari manakah Nabi Muhammad SAW mengetahui pengetahuan ini? Tentu saja dari Dzat yang maha besar, Allah Swt.
Dengan kebenaran Al Qur'an yang ia saksikan, Carner pun memutuskan untuk memeluk Agama Islam dan rela meninggalkan jabatan yang ia jalani selama bertahun-tahun di NASA.Batu Hajar Aswad
Setelah Carner memeluk Islam, ia juga mengungkapkan tentang penomena Batu Hajar Aswad yang pernah dicuri dan diteliti selama 12 tahun. Dari hasil penelitian, menurut pakar Inggris menyimpulkan bahwa batu itu bukan berasal dari Planet Bumi ataupun planet yang berasal dari tata surya Matahari.
Dari penelitian itu terungkap bahwasannya batu sebesar biji tersebut memancarkan gelombang pendek yang berjumlah 20 radiasi ke segala arah yang tidak terlihat. Bahkan ajaibnya, setiap radiasi-radiasi tersebut memancar hingga menembus 10 ribu kaki. Menurut Carner, radiasi tersebut membuat batu itu sanggup mencatat nama-nama orang-orang yang berhaji.
Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Imam Syafi’i yang menyatakan bahwa Hajar Aswad akan mencatat nama setiap orang yang mengunjunginya baik dalam haji atau umroh sekali saja. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda;
SUBHANALLAH, Sungguh luar biasa Kebesaran Allah SWT atas segala ciptaannya. Semoga artikel ini mampu mendongkrak Iman dan Taqwa sahabat-sahabat ISLAMIC MEDIA NET sebagi Umat Muslim. Aamiin.
Kedatangan malam Lailatul Qadar sejatinya menjadi rahasia Allah SWT. Hanya sedikit informasi yang disampaikan Nabi Muhammad SAW terkait kapan datangnya malam mulia ini. Diantaranya pada 10 malam terakhir Ramadhan dan antara malam-malam ganjil. Sementara ciri-ciri secara fisik dapat terlihat dari suhu yang sedang, pada malam hari tidak terlihat bintang, serta pada pagi harinya udara matahari bersinar cerah namun tidak terasa panasnya.
Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini, bahwa rasulullah SAW bersabda:
إِنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا سَاطِعًا سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لاَ بَرْدَ فِيهَا وَلاَ حَرَّ وَلاَ يَحِل لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ وَأَنَّ مِنْ أَمَارَتِهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْل الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلاَ يَحِل لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ
"Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu" (HR. Ahmad)
Juga ada hadits yang senada dari hadits Watsilah bin al-Asqa’, bahwa Rasulullah SAW bersabda;
“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)”(HR. At-Thabrani)
Namun Tahukah Anda???
Ciri-ciri fisik tersebut sebenarnya sudah ditemukan oleh Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA). Namun mereka tidak mempublikasikan kebenaran adanya fenomena Menakjubkan ini dengan tujuan yang tidak diketahui. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al- Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid.
Abdul Basith As-Sayyid menegaskan, sekitar 12 tahun lalu NASA pernah menemukan ciri dari malam Lailatul Qadar sesuai yang diungkapkan Nabi Muhammad Saw. Ia menyayangkan hal ini tidak langsung ditanggapi cepat oleh para jutawan Arab yang memiliki sumber dana untuk melakukan kajian mendalam.
Adalah Carner, seorang Ilmuwan NASA yang mengkonfirmasi bahwa NASA menemukan pada suatu malam terjadi fenomena aneh di luar angkasa karena tidak ada meteor yang jatuh ke atmosfer bumi serta suhu udara sedang. Padahal pada malam-malam biasa, jumlah meteor yang jatuh ke atmostfer bumi sekitar 20 meteor.
Carner menambahkan, pada pagi harinya NASA juga menemukan bahwa matahari begitu bersinar cerah namun tidak ada radiasi cahaya (Tidak panas) sekalipun. Hal Ini sangat sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan diatas. Lantas dari manakah Nabi Muhammad SAW mengetahui pengetahuan ini? Tentu saja dari Dzat yang maha besar, Allah Swt.
Dengan kebenaran Al Qur'an yang ia saksikan, Carner pun memutuskan untuk memeluk Agama Islam dan rela meninggalkan jabatan yang ia jalani selama bertahun-tahun di NASA.Batu Hajar Aswad
Setelah Carner memeluk Islam, ia juga mengungkapkan tentang penomena Batu Hajar Aswad yang pernah dicuri dan diteliti selama 12 tahun. Dari hasil penelitian, menurut pakar Inggris menyimpulkan bahwa batu itu bukan berasal dari Planet Bumi ataupun planet yang berasal dari tata surya Matahari.
Perlu diketahui bahwa hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »
Dari Ibnu ‘Abbas r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Hajar aswad turun dari surga, batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( HR. Tirmidzi no. 877. Shahih menurut Syaikh Al Albani)
Dari penelitian itu terungkap bahwasannya batu sebesar biji tersebut memancarkan gelombang pendek yang berjumlah 20 radiasi ke segala arah yang tidak terlihat. Bahkan ajaibnya, setiap radiasi-radiasi tersebut memancar hingga menembus 10 ribu kaki. Menurut Carner, radiasi tersebut membuat batu itu sanggup mencatat nama-nama orang-orang yang berhaji.
Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Imam Syafi’i yang menyatakan bahwa Hajar Aswad akan mencatat nama setiap orang yang mengunjunginya baik dalam haji atau umroh sekali saja. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda;
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْحَجَرِ « وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ »
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.” (HR. Tirmidzi no. 961, Ibnu Majah no. 2944 dan Ahmad 1: 247. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan dan Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).
SUBHANALLAH, Sungguh luar biasa Kebesaran Allah SWT atas segala ciptaannya. Semoga artikel ini mampu mendongkrak Iman dan Taqwa sahabat-sahabat ISLAMIC MEDIA NET sebagi Umat Muslim. Aamiin.
Sumber: Diberdayakan dari berbagai sumber
Post a Comment Blogger Facebook