ISLAMIC MEDIA NET - Sebelum kita membaca hadits-hadits Rasulullah tentang negeri Syam, terlebih dahulu kita samakan pengetahuan dan persepsi kita tentang negeri Syam.
Hari ini, sebagian besar kita mungkin keliru memahami negeri Syam yang dimaksud Rasulullah. Sebagian besar umat Islam memahami Syam adalah hanyalah Suriah atau Syria sekarang. Ini semua akibat imperialisme Eropa beberapa puluh tahun yang lalu, dan dengan sengaja membagi-bagi wilayah di Timur Tengah menjadi negara-negara kecil, agar umat Islam mudah di adu domba, hilang persatuannya, dan mudah diperalat.
Oleh karenanya, penjajah Eropa waktu itu, sengaja memecah negeri Syam menjadi 4 (empat) negara, yang hari ini tak pernah sepi dari pertikaian.
Adapun 4 negara pecahan negeri Syam itu adalah : Palestina, Suriah atau Syria, Jordania, Lebanon.
Adapun beberapa keutamaan dari negeri Syam adalah sebagai berikut, mari kita simak;
Syam yang merupakan istilah untuk beberapa negara, yaitu Palestina, Yodania, Libanon dan Suriah telah tersirat dan tersurat di dalam Quran dan Hadits Nabawi.
Salah seorang ulama Syam, Imam Izz bin Abdussalam dalam kitabnya Targibu Ahlil Islam Fi Sukna Biladisy-Syam menafsirkan kalimat bumi yang kami telah berkahi dalam surah Al-Anbiya ayat 71 dan kalimat kami berkati sekitarnya dalam surah Al-Isra Ayat 1 dengan negeri Syam, yang termasuk di dalamnya Suriah.
Imam Hasan Basri dan Qotadah Sadusi menafsirkan kata bumi dalam surah Al-A'raf ayat 137 dengan bagian timur dan bagian barat bumi adalah Syam.
Sebagian ulama menafsirkan keberkahan yang terdapat di negeri ini disebabkan para rasul dan para nabi. Sebagian lain menyatakan bahwa keberkahan negeri ini dengan keberkahan buah-buahan dan sumber-sumber air yang ada.
Dalam sebuah hadits di sebutkan:
لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق، لا يضرهم من خالفهم ولا من خذلهم حتى تقوم الساعة
قال معاذ: هم أهل الشام.)
إذا فسد أهل الشام فلا خير فيكم لا تزال طائفة من أمتي منصورين لا يضرهم من خذلهم حتى تقوم الساعة
“Jika penduduk Syam rusak agamanya maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan selalu ada satu kelompok dari umatku yang dimenangkan oleh Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang hari Kiamat." (Shahih, HR Tirmidzi (2192), beliau berkata: Hadits Hasan Shahih, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
اللهم بارك لنا في شامنا وبارك لنا في يمننا قالوا وفي نجدنا قال اللهم بارك لنا في شامنا وبارك لنا في يمننا قالوا وفي نجدنا قال هناك الزلازل والفتن وبها أو قال منها يخرج قرن الشيطان
Ya Allah, berilah kami barakah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah berdoa: Ya Allah berilah kami barakah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman.
Para sahabat masih bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah saw menjawab: Di sana (nejed) terjadi gempa dan huru-hara, dan di sana muncul dua tanduk syetan. (Shahih, HR. Bukhari no. 1037, 7094, Tirmidzi (3953), Ahmad (2/90, 118), As-Shahihah (5246))
Catatan: yang dimaksud dengan Nejed dalam hadits ini adalah Iraq.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
" أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ بِالْحُمَّى وَالطَّاعُونِ ، فَأَمْسَكْتُ الْحُمَّى بِالْمَدِينَةِ ، وَأَرْسَلْتُ الطَّاعُونَ إِلَى الشَّامِ ، فَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ زَادَ أَحْمَدُ لِأُمَّتِي ، وَقالا : رَحْمَةٌ لَهُمْ ، وَرِجْسٌ عَلَى الْكَافِرِ "
“Jibril datang kepadaku dengan membawa demam dan Tha'un, aku menahan demam di Madinah dan aku lepaskan Tha'un untuk negeri Syam, karena orang yang meninggal karena Tha'un merupakan mati syahid bagi umatku, rahmat bagi mereka, sekaligus kehinaan bagi kaum kafir.” (Shahih, HR. Imam Ahmad, Thabrani, di shahihkan oleh imam Al-Haitsami dalam Majma' Zawa'id (3853))
Diriwayatkan oleh Shahabat mulia Zaid bin Tsabit radhiallahu’anhu, dia berkata: ’Kami bersama Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam sedang menulis Al-Qur’an dari pelepah kayu, kemudian Rasulullahsallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
.
طُوبَى لِلشَّامِ. فَقُلْنَا : لأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : لأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا
“Kebaikan pada negeri Syam.' Kami bertanya, 'Mengapa wahai Rasulullah?' Beliau bersabda: 'Karena Malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.” (Shahih, HR. Tirmizi, no. 3954, Ahmad, 35/483. Dishahihkan oleh imam Al-Arna'ut, Al-Albany, dll. (As-Silsilah As-Shahihah no. 503)
Dalam hadits shahih di sebutkan:
(إني رأيت كأن عمود الكتاب انتزع من تحت وسادتي فأتبعته بصري فإذا هو نور ساطع عمد به إلى الشام ألا وإن الإيمان إذا وقعت الفتن بالشام )
رواه الطبراني في الكبير والأوسط والحاكم وقال صحيح على شرطهما
ورواه أحمد من حديث عمرو بن العاص (صحيح / صحيح الترغيب والترهيب
“Aku bermimpi melihat tiang kitab (Islam) ditarik dari bawah bantalku, aku ikuti pandanganku, ternyata ia adalah cahaya sangat terang hingga aku mengira akan mencabut penglihatanku, lalu diarahkan tiang cahaya itu ke Syam, dan aku lihat bahwa bila fitnah (konflik) terjadi maka iman terletak di negeri Syam.” (Shahih, Al-Hakim (4/509), Abu Nu'aim dalam Hilyah (5/252), di shahihkan oleh imam Al-Hakim, Al-Haitsami dan Al-Albani (Majma' Zawa'id (10/59))
Dalam hadits di sebutkan:
كنت جالسا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال رجل : يا رسول الله ! أذال الناس الخيل ، ووضعوا السلاح ، وقالوا : لا جهاد ! قد وضعت الحرب أوزارها ! قأقبل رسول الله صلى الله عليه وسلم بوجهه ، وقال : كذبوا الآن ، الآن جاء القتال ، ولا يزال من أمتي أمة ، يقاتلون على الحق ، ويزيغ الله لهم ، قلوب أقوام ، ويرزقهم منهم ، حتى تقوم الساعة ، وحتى يأتي وعد الله ، والخيل معقود في نواصيها الخير إلى يوم القيامة ، وهو يوحي إلي أني مقبوض غير ملبث ، وأنتم تتبعوني أفنادا ، يضرب بعضكم رقاب بعض ، وعقر دار المؤمنين الشام
“Salamah bin Nufail bahwa ia sedang duduk bersama Rasulullah, Maka saat itu ada seseorang yang berkata kepada Nabi saw: "Wahai Rasulullah, aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang." Nabi saw menjawab: "Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka,
dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (Shahih, HR. imam An-Nasa'i, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasa'i (3563))
Dalam sebuah hadits:
عن عوف بن مالك رضي الله عنه قال: أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو في بناء له ، فسلمت عليه . فقال: عوف قلت: نعم يا رسول الله! قال: ( ادخل ) فقلت: كلي أو بعضي ؟ قال: ( بل كلك ) قال: فقال لي: ( اعدد عوف! ستا بين يدي الساعة ؛ أولهن موتي ) ، قال: فاستبكيت حتى جعل رسول الله صلى الله عليه وسلم يسكتني . قال: ( قل: إحدى . والثانية فتح بيت المقدس ، قل اثنين . والثالثة فتنة تكون في أمتي وعظمها . والرابعة موتان يقع في أمتي يأخذهم كقعاص الغنم . والخامسة يفيض المال فيكم فيضاً حتى إن الرجل ليعطي المائة دينار فيظل يسخطها ، قل خمساً . والسادسة هدنة تكون بينكم وبين بني الأصفر يسيرون إليكم على ثمانين راية ، تحت كل راية اثنا عشر ألفا ، فسطاط المسلمين يومئذ في أرض يقال لها: الغوطة ، فيها مدينة و يقال لها: دمشق
صحيح / فضائل الشام ودمشق
“Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata: Aku menemui Nabi saw lalu aku ucapkan salam. Nabi saw: Auf ?Aku: Ya, benar. Nabi saw: Masuklah. Aku: Semua atau aku sendiri? Nabi saw: Masuklah semua.Nabi saw: Wahai Auf, hitunglah.. ada enam tanda Kiamat.
Pertama, kematianku. Aku: Kalimat Nabi saw ini membuatku menangis sehingga Nabi saw membujukku untuk diam. Aku lalu menghitung: satu. Nabi saw: Penaklukan Baitul Maqdis. Aku:Dua.
Nabi saw: Kematian yang akan merenggut umatku dengan cepat seperti wabah kematian kambing (wabah Tha'un). Aku: Tiga. Nabi saw: Konflik dahsyat yang menimpa umatku. Aku: Empat.
Nabi saw: Harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas. Aku: Lima. Nabi saw: 'Terjadi gencatan senjata' (perang) antara kalian dengan Bani Ashfar (bangsapirang), lalu mereka mendukung kalian dengan 80 tujuan.
Aku: Enam. Dan aku bertanya: Apa maksud tujuan? Nabi saw: Maksudnya 'panji'. Pada tiap panji terdisi dari 12.000 prajurit. Benteng umat Islam saat itu di wilayah yang disebut Ghouthoh, daerah sekitar kota Damaskus.” (Shahih, HR. Imam Ahmad, di shahihkan oleh Ahmad Syakir dan Al-Arna'ut)
Catatan: Daerah bernama Ghauthah masih ada hingga kini, tak berubah namanya, dan letaknya memang dekat Damaskus (Ibukota Suriah).
Dalam Hadits Shahih:
"" سيصير الأمر إلى أن تكونوا جنودا مجندة ، جند بالشام وجند باليمن وجند بالعراق "" قال ابن حوالة: خر لي يارسول الله إن أدركت ذلك ، فقال: "" عليك بالشام فإنها خيرة الله من أرضه ، يجتبى إليها خيرته من عباده ، فأما إن أبيتم فعليكم بيمنكم ، واسقوا من غُدُركم ( الغدر: بضم الغين وضم الدال جمع غدير ) ، فإن الله توكل لي بالشام وأهله "
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam,
karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (Shahih, HR. Abu Dawud (2483) Imam Ahmad (4/110) Al-Hakim, dan Ibnu Hibban, di shahihkan oleh Al-Hakim dan Al-Albani).
Tepatnya di Kota Damaskus, Wilayah Syam,
وإن عيسى نازل فإذا رأيتموه فاعرفوه رجل مربوع على الحمرة والبياض ينزل بين ممصرتين كأن رأسه يقطر وإن لم يصبه بلل))
“Nabi Isa alaihis salam akan turun berdekatan dengan menara putih di timur Damsyik, dengan memakai pakaian kuning. Dua telapak tangannya terletak di atas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya menitislah air. Apabila dia mengangkat kepalanya lagi, turunlah daripadanya seperti untaian mutiara.” (Shahih, HR Muslim)
Catatan: Damaskus adalah ibukota dari Suriah atau Syria.
ٍSabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam:
يأتي المسيح الدجال من قبل المشرق وهمته المدينة حتى ينزل دائر أحد - يعني: قريباً من جبل أحد - ثم تصرف الملائكة وجهه قبل الشام }
“Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia dihadang oleh malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (Shahih, HR. Imam Ahmad, di shahihkan oleh Ahmad Syakir, Al-Arna'ut, dll)
Dalam hadits Shahih:
العرب هم يومئذ قليل وأكثرهم ببيت المقدس وإمامهم رجل صالح فبينما إمامهم قد تقدم يصلي بهم الصبح إذ نزل عليهم عيسى بن مريم فيرجع ذلك الإمام ينكص ليتقدم عيسى يصلي بالناس فيضع عيسى يده بين كتفيه ثم يقول له : (تقدم فصل فإنها لك أقيمت) فيصلي بهم إمامهم وبعدها يقول عيسى : (افتحوا الباب) فيفتح ووراءه الدجال، وليقوم بتتبع الدجال الذي يفر منه ويذوب مثل الملح ما أن يراه، ويقول عيسى : (إن لي فيك ضربة لن تسبقني بها) فيدركه عند (باب اللد الشرقي) فيقتله
“Jumlah orang arab (kaum muslimin) pada waktu itu terlalu sedikit. Mereka lari ke Baitul Maqdis (palestina, wilayah Syam) menjumpai Imam mereka, seorang lelaki yang soleh -Imam Mahdi-.
“Ketika Imam mereka sudah berdiri di depan untuk mengimami solat Subuh, tiba-tiba datang Nabi Isa. Imam mereka itu mundur untuk memberi peluang kepada Nabi Isa untuk mengimami solat Subuh itu tetapi Isa a.s sambil memegang bahu Imam itu berkata: “Teruskanlah, sesungguhnya iqamat dibacakan untuk engkau.” Maka sembahyanglah mereka semua di belakang Imam tadi.
“Selesai solat, Isa a.s berkata kepada semua jemaah: “Bukakan pintu itu.” Mereka membuka pintu masjid itu, tiba-tiba Dajal sudah berdiri di situ dan di belakangnya ada 70,000 Yahudi lengkap membawa senjata. ”
Melihat Nabi Isa ada di dalam masjid itu, Dajal tiba-tiba saja layu atau cair seperti cairnya garam disirami air. Dajal itu lari terbirit-birit kerana ketakutan. Nabi Isa bersama kaum Muslimin terus saja mengejarnya kemudian menjumpainya di Babu Luddi. Dan di sanalah Nabi Isa membunuh Dajal itu. (Shahih, HR Ahmad, di shahihkan oleh Syeikh Syu'aib Al-Arna'ut, dll)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
( إنكم تحشرون رجالا و ركبانا و تجرون على وجوهكم هاهنا - و أومأ بيده نحو الشام ) رواه أحمد والترمذي والحاكم صحيح / صحيح الجامع الصغير
“Kalian akan dikumpulkan di sana – tangannya menunjuk ke Syam – jalan kaki atau naik kendaraan maupun berjalan terbalik (kepala di bawah) … “(Shahih, HR. Ahmad, Tirmidzi, Al-Hakim, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam "Al-Jami' As-Shaghir)
Dalam riwayat yang lain:
ستخرج نار قبل يوم القيامة من بحر حضر موت ، تحشر الناس ، قالوا: يا رسول الله ! فما تأمرنا ؟ قال: عليكم بالشام . ) رواه الترمذي
Artinya:
"Akan keluar api besar pada akhir zaman dari arah Hadhramaut, api tersebut akan menggiring manusia) lalu kami bertanya: apa yang engkau perintahkan jika kami ada saat itu wahai Rasulullah?, Maka berliau bersabda: "Hendaklah kalian berada di Syam." (Shahih, HR Tirmidzi, di shahihkan oleh Al-Albani).
BACA JUGA:
Itulah Keutamaan Negeri syam yang kenyataannya pada saat ini kita semua tahu, bahwa negeri umat islam akhir zaman ini telah difitnah, diperangi, dan dibunuh secara keji. Sebagai umat muslim yang bersaudara, Kita semua pasti tahu apa yang harus kita lakukan sekarang?. Perang akhir zaman akan segera dimulai, Bangunlah dari tidurmu Wahai Muslim.
Share kepada muslim yang lain, jika bermanfaat...!!!
Sumber: Kitab "Fadha'ilus Syam Wa Ahlihi" Karya Abu Hamzah Al-Gharib, dll.
Post a Comment Blogger Facebook